Diplomat AS dan UE sedang mengadakan diskusi mendesak seputar Timur Tengah dalam upaya untuk mencegah ancaman perang regional yang lebih besar setelah Israel menargetkan pemimpin Hizbollah dan Hamas di Beirut dan Tehran.
Tekanan diplomatik dari barat datang ketika kekhawatiran atas konflik regional yang lebih luas meningkat ketika Iran dan Hizbollah secara terpisah bersumpah untuk membalas serangan tersebut.
Para pejabat mengatakan bahwa pembicaraan difokuskan pada meyakinkan Tehran untuk tidak merespons atau melakukan tindakan simbolis, setelah diplomat Israel memberitahu pihak barat bahwa militer mereka tidak merencanakan operasi lebih lanjut.
"Semua orang sejak semalam memberikan tekanan kepada Tehran untuk tidak merespons dan untuk mengendalikan situasi ini," kata seorang diplomat barat yang terlibat dalam diskusi.
"Kemampuan Washington untuk membentuk peristiwa kemungkinan akan cukup terbatas," kata Jonathan Panikoff, mantan pejabat intelijen senior yang sekarang menjadi direktur Inisiatif Keamanan Timur Tengah Scowcroft Dewan Atlantik. "Dalam jangka pendek, respons Iran, Hizbollah, dan Hamas terhadap kematian Shukr dan Haniyeh akan menentukan kemungkinan terjadinya perang regional atau kembalinya serangan balasan," tambahnya. Informasi acara dan detail acara
@ISIDEWITH8 bulan8MO
@ISIDEWITH8 bulan8MO
@ISIDEWITH8 bulan8MO
@ISIDEWITH8 bulan8MO
@ISIDEWITH8 bulan8MO