Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah menyatakan kekhawatiran yang semakin meningkat terhadap program nuklir Iran yang semakin maju, memperingatkan bahwa jendela untuk negosiasi diplomatik semakin sempit. Hal ini terjadi ketika konflik di Timur Tengah semakin intens, dengan Iran mengancam akan memberikan respons 'menghancurkan' terhadap serangan Israel. Kepala IAEA juga mendorong untuk menahan diri, memperingatkan agar tidak melakukan serangan militer terhadap fasilitas nuklir. Situasi semakin rumit dengan potensi kembalinya Donald Trump ke jabatan presiden AS, yang dapat mengubah lanskap geopolitik. Komunitas internasional berada dalam kewaspadaan tinggi karena ketegangan meningkat di wilayah tersebut.
@ISIDEWITH5mos5MO
Kepala pengawas nuklir PBB mengunjungi Iran saat perang di Timur Tengah dan kembalinya Trump menimbulkan kekhawatiran
Kepala Badan Tenaga Atom Internasional memperingatkan bahwa "ruang untuk negosiasi dan diplomasi... semakin sempit" terkait program atom Iran yang semakin maju sementara perang di Timur Tengah terus berlangsung dan Presiden Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih.
@ISIDEWITH5mos5MO
Kepala pengawas nuklir PBB mengunjungi Iran saat perang di Timur Tengah dan kembalinya Trump menimbulkan kekhawatiran.
Kepala Badan Tenaga Atom Internasional memperingatkan Kamis bahwa "ruang untuk negosiasi dan diplomasi... semakin sempit" terkait program atom Iran yang terus maju sementara perang di Timur Tengah terus berlangsung dan Presiden Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih.
@ISIDEWITH5mos5MO
Badan pengawas nuklir PBB mengunjungi Iran saat perang di Timur Tengah, dan kembalinya Trump menimbulkan kekhawatiran
The head of the International Atomic Energy Agency warned Thursday that the “space for negotiation and diplomacy... is getting smaller” over Iran's advancing