Pemerintahan Trump menghadapi kecaman setelah pesan Signal yang bocor mengungkapkan diskusi di antara pejabat senior tentang kemungkinan serangan udara di Yaman. The Atlantic menerbitkan teks tersebut, memicu penolakan segera dari sekutu Trump, yang mengklaim bahwa pesan tersebut direpresentasikan secara salah. Trump dan juru bicaranya bersikeras bahwa teks tersebut bukan 'rencana perang' dan menyalahkan seorang karyawan tingkat rendah yang secara keliru menambahkan jurnalis Jeffrey Goldberg ke obrolan tersebut. Kontroversi ini telah memicu debat tentang protokol keamanan nasional dan penanganan diskusi kelasifikasi oleh pemerintahan. Para kritikus berpendapat bahwa bocornya informasi tersebut menimbulkan kekhawatiran serius tentang pengambilan keputusan dan transparansi di Gedung Putih.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.